Sermon Notes : Kuasa untuk Memutar Balikkan Keadaan

Ps. Phillip Mantofa 
30 September 2012 - Pk. 11.15 WIB | Ibadah Raya III 

Kuasa Untuk Memutar Balikkan Keadaan

"Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu. Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." (Matius 5:38-48)
Ada hukum rohani yang berlaku pada setiap orang. Ada hukum spritual dalam kehidupan kita. Tuhan dapat memberkati seseorang tergantung hati kita. Ujian setiap kali datang melalui manusia lain, jangan kita meronta tapi pastikan penderitaan kita membawa kita menerima berkat Tuhan. Tuhan ijinkan untuk memberikan "paku" dalam hidup kita untuk melihat kesiapan kita dalam menerima berkat Tuhan. Apabila kita sedang masuk dalam lembah kekelaman, kita tidak boleh kecewa atau putus asa karena keadaan akan terbalik suatu saat. Kekristenan adalah mujizat. Mujizat harus kita temukan lewat hati kita melalui pengalaman bersama dengan Tuhan. Apabila kita hidup dalam hukum jasmani maka pintu berkat akan tertutup untuk kita.
Kunci apabila kita mengalami pencobaan adalah jangan melawan orang yang berbuat jahat kepadamu (Matius 5:39). Respon kita yang menentukan apakah kuasa itu diberikan kepada kita atau tidak. Siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu, jangan membalas kejahatan dengan kejahatan. Kita harus meresponi tidak sesuai dengan yang dunia lakukan, melainkan seperti apa yang Tuhan ingin kita lakukan. Kita harus berbeda!
Kuasa untuk memutarbalikan keadaan harus memakai hukum rohani, yaitu:
  1. Tidak ada pencobaan melebihi kekuatan kita (Matius 5:38-39)
  2. Masalah dan pencobaan kita tidak melebihi kekuatan kita. Semua pencobaan hidup kita tidak akan membuat kita tergeletak. Semua pukulan setan dalam hidup kita tidaklah melebihi kekuatan kita, semua hanya pukulan yang tidak kencang kepada kita.
  3. Siapkan diri untuk kita naik level (Matius 5:40-41)
  4. Dibutuhkan iman percaya bahwa kalau Tuhan sudah membuka pintu, siapa yang dapat menutupnya. Contoh: Yusuf, dia tidak terpancing dengan keadaan yang menghimpitnya tetapi dia mengasah karakternya dan pada akhirnya Yusuf diangkat Tuhan. Kita harus mempelajari keadaan kita dan siapkan diri kita apabila kita mengalami masalah yang akan mengasah karakter kita sehingga kita siap untuk naik ke level yang lebih tinggi.
  5. Ada transfer/upah dari Sorga (Matius 5:43-46)
  6. Upah terbesar apabila kita tidak membalas orang yang menganiaya kita adalah kita bangga menunjukan bahwa kita adalah anak Allah. Yesus ketika dianiaya tidak membalas maka Bapa memberikan pemimpin gerombolan yang menyalibkan Yesus menjadi percaya. Apabila kita diam saja pada saat dianiaya, maka Tuhan akan memastikan bahwa orang yang menganiaya kita akan membayar upah.
Apabila kita dianiaya oleh orang lain, kita harus berdoa untuk orang yang menganiaya kita tersebut. Kuasa untuk memutarbalikan keadaan ada dalam diri orang percaya maka percayalah bahwa pencobaan tidak melebihi dalam hidup kita, kita juga siapkan diri untuk naik level dan pada akhirnya kita akan menerima upah dari Surga. Amin.
"TUHAN YESUS MEMBERKATI"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar